rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 03 Juni 2011

TUGAS SEKOLAH : GEOGRAFI

LITOSFER


Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan astmosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa. Vulkanisme dibagi lagi menjadi plutonisme dan vulkan. Contoh dari plutonisme adalah sill, gang, lakolit, batholit, dll. Sedangkan, tenaga vulkan sendiri dibagi lagi berdasarkan bentuk dan tipe letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dibedakan menjadi bentuk perisai, strato, dan maar. Dan berdasarkan tipe letusannya, dibagi menjadi Hawai, Stromboli, Vulcano, Merapi, St. Vincent, Peret, dan Pelle.
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Tanggapan tentang Litosfer: Litosfer berguna sebagai mantel bumi atau lapisan luar bumi jika lapisan Litosfer melemah bisa saja akan terjadi gempa bumi.

ATMOSFER

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi terdiri atas pola berlapis gas dengan ketebalan ± 1.000 km dari permukaan bumi. Lapisan gas tersebut karena pengaruh gravitasi bumi, bersama bumi akan ikut berotasi dan berevolusi, kecuali jika terjadi angin kencang.
Lapisan Udara
Lapisan udara dengan ketebalan ± 1.000 km terdiri dari berbagai lapisan dan mempunyai fungsi khasnya masing-masing. Lapisan - lapisan tersebut terdiri dari,
Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Ketebalan rata-ratanya 12 km, ketinggian dikhatulistiwa antara 0 - 16 km sedangkan di wilayah kutub berkisar antara 0 -8 km dan 4/5 dari massa udara terdapat pada lapisan troposfer. Semakin tinggi lapisan udara, suhunya semakin turun hingga mencapai -60°C. Setengah dari ketinggiannya terdapat awan dan di lapisan ini seluruh gejala-gejala cuaca terjadi. Pada troposfer setiap naik di atmosfer 100 meter maka temperatur akan turun 0,5°C (khusus Indonesia 0,6°C), terdapat lapisan peralihan antara troposfer dengan stratosfer yang disebut tropopause yang berketebalan ± 2 km
Stratosfer (lapisan yang berlapis)
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 sampai 49 km dari permukaan bumi. Didalamnya terdapat molekul gas yang tidak terpakai di troposfer.Lapisan bawahnya sampai ketinggian 35 km mengandung nitrogen yang bila turun ke troposfer dan terkena petir akan mengalami oksidasi nitrat dan dapat membantu pembentukan hujan. Lapisan atasnya mengandung ozon yang berguna untuk menyerap sinar ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Temperatur di lapisan bawah stratosfer dapat naik sampai 55°C. Lapisan bawah ini sering disebut sebagai lapisan Isotermis.
Mesosfer (campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 49 - 82 km. Pada mesosfer semakin naik maka suhu akan turun mencolok hingga - 73°C, diketinggian 80 km disebut lapisan hangat (dilapisan inilah terbakarnya meteor yang tidak habis terbakar di eksosfer saat bergesekan dengan atmosfer bumi)
Termosfer (disebut juga lapisan ionosfer)
Termosfer terdapat pada ketinggian antara 82 - 800 km. Pada lapisan ini semakin tinggi maka suhu akan naik hingga mencapai 1232°C pada ketinggian 480 km. Perbedaan suhu antara siang dengan sore bisa mencapai ratusan derajat celcius, terdapat juga aurora dan awan pijar malam hari kadang berkilauan pada waktu pagi dan sore dari korona Matahari yang kemudian teralirkan ke kedua kutub bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer di ketinggian 80 sampai dengan 360 km yang merupakan lapisan terjadinya ionisasi. Partikel ion yang terbentuk berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi, yang disebut juga Appleton (lapisan F) dalam bentuk gelombang radio,
  1. Gelombang panjang
    ketinggian 30.000 - 1.000 meter di lapisan Kennely Heavyside
  2. Gelombang menengah
    ketinggian 1.000 - 200 meter
  3. Gelombang pendek
    ketinggian 200 - 10 meter di lapisan Appleton
Eksosfer (disebut juga Desifasister)
Eksosfer yang sering disebut sebagai ruang antar planet dan geostationer terdapat pada ketinggian 800 - 1.000 km. Dilapisan ini terjadi gerakan atom - atom secara bebas (tidak beraturan). Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari muka bumi. Lapisan ini merupakan lapisan yang sangat berbahaya karena lapisan ini terjadi kehancuran meteor dari ruang angkasa.
Manfaat Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan
a.Melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat bebahaya bagi kehidupan.
b.Melindungi Bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa yang akan masuk bumi.
c.Cuaca sangat penting di bidang pertanian, perhubungan, pelayaran, penerbangan, dan lain sebagainya.
Tanggapan Tentang Atmosfer : Adanya atmosfer banyak manfaatnya bagi kehidupan di bumi. Jika atmosfer menipis apalagi jika tidak ada atmoser, akan terjadi meteor-meteor atau benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi. Tanpa atmosfer bumi akan hancur mungkin juga kiamat


Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

Siklus hidrologi

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

Siklus pendek

Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan laut.

Siklus sedang

Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.

Siklus panjang

Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.


Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.

Air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

 Air tanah dangkal

Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

 Air tanah dalam

Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.

Air permukaan

Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa.

 Sungai

Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
  • Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
  • Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
  • Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai permanen dan sungai periodik.
  • Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
  • Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
  • Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
  • Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
Tanggapan tentang Hidrosfer : hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Hampir tiga perempat bumi tertutup oleh air seperti pada samudera, laut, danau, sungai, rawa, kolam, penampungan air, dan sebagainya



0 komentar:

Posting Komentar